top of page

Sepeda Saya Hilang di Taipei

  • Gambar penulis: Caecilia Sherina
    Caecilia Sherina
  • 9 Agu 2016
  • 4 menit membaca

Pagi itu gue parkir sepeda di tempat yang nggak biasanya. Gue lihat ada banyak sepeda (lebih dari 10) diparkir berjajar, gue ikutan aja parkir dengan rapi di situ. Terus gue kunci, dan gue tinggal naik kereta ke Taipei Main Station.


Siangnya ketika gue kembali, kaget dong, mendadak SEMUA sepeda yang diparkir berjajar di situ hilang. Well, actually nggak semua sih. Sepeda di baris pertama masih ada, cuma sepeda di baris ke-2 yang hilang semua, termasuk punya gue. Tapi gue feeling juga, "Ah jangan-jangan sepedanya disita, bukan dimalingin."


Gugup.


Gue bengong sebentar, lalu akhirnya mengambil foto lokasi kejadian. Niatnya mau jelasin ke Laoshi dan minta tolong dipandu. Soalnya Mandarin gue masih payah banget dan itu sepeda pinjeman dari temennya Ko Puspus. Nggak enak banget kan masak sepeda orang gue hilangin :(


Ada kode angka di lantai


Sialnya, jarak dari Dongmen station exit 5 ke Wenhua, sekolah gue itu jauh banget, sekitar 20 menit jalan kaki. Gue berniat rental sepeda YouBike, tapi entah kenapa, hari itu, semua sepedanya lagi nggak connect sama EasyCard gue. Alhasil, gue nggak bisa pakai sepeda rental.


Gue jalan kaki udah cukup jauh, terus tiba-tiba gue kepikiran, "Lah ini udah jam 1.30 siang. Kalau gue sekolah dulu, pulang jam 5 sore, apa nggak keburu tutup tempat penyitaannya?" Akhirnya gue jalan balik ke arah stasiun, dan berhenti di depan restoran Din Tai Fung pertama di Taiwan.


Nggak, gue bukannya laper dan mau makan. Cuman gue melihat ada sesosok bapak-bapak mirip polisi. Yaudah gue coba ajak dia ngobrol dengan Mandarin yang super terbatas.


Gue : 請問, 我的腳踏車沒有。 你知道警察哪裡? (Permisi mau nanya, sepeda saya nggak ada. Apakah kamu tahu di mana polisi?)

Doi : @#%$dasdadaljdlakj#%$$^%&  (ceritanya balasannya begitu cepat sampai gue nggak ngerti apapun.)


Okay, goodbye, nggak ngerti. Batere HP juga udah mau habis. Terus dia sadar kan kalau gue nggak bisa Mandarin, dia langsung panggilin gue mbak-mbak Din Tai Fung. Lucunya mereka pikir gue orang Jepang, jadi dicariin yang bisa Bahasa Jepang. Ah, lelah deh menjelaskan bahwa saya butuhnya Bahasa Inggris!!!


Mbak cantik : Hello, may I help you?

Gue : Hi, my bicycle is gone. I parked it behind Dongmen exit 5.

Mbak : Sorry, if you parked it there, we cannot help you. If you parked it in front of Din Tai Fung, we have 24 hours security camera to check.

Gue : No, no, I just need to know where is the police station.


Si mbak-mbak cantik langsung nyerocos sama bapak yang tadi dan akhirnya gue minta dia untuk mengetikkan alamat kantor polisi di Gmaps HP gue.


Kata Google butuh 9 menit untuk tiba di kantor polisi.

Jalan kaki dimulai di hari yang lumayan panas.


Sampai di kantor polisi, gue gugup banget ngobrol sama officer cantik berambut pixie, tapi gue tetep coba dengan my broken Mandarin. Sayangnya doi makin pusing karena nada gua ngomong kacrut, dan meaning-nya nggak nyampe. Dia kerap kali menanyakan, "Barang apa yang kamu maksud?" meskipun gue udah sebut kata, "Sepeda," hampir 5 kali. Gue coba kasih lihat foto sepeda, dan lokasi hilangnya sepeda gue. Dia nampak mulai mengerti.


Dipanggilah bapak-bapak kekar dan besar yang mencoba bicara dalam broken English. Mereka kasih gue alamat di kertas yang gue susah banget bacanya. Jadi gue minta mereka ketikkan di Gmaps gue lagi. Terus mereka pakai Google translator, dan muncul dua buah kata, "Field custody."


Kata Google butuh 9 menit untuk tiba di tujuan berikutnya, Longmen Junior High School.


Gue nggak paham kenapa arahnya ke sebuah SMP. Gue khawatir mereka nggak ngerti hal yang gue maksud. Tapi gue juga nggak bisa jelasin, dan nggak punya siapa-siapa untuk bantu saat itu juga. Excited sekaligus takut. Gue ngerasa berpetualang di negeri antah-berantah.



Tiba di sekolah yang super besar dan super luas, gue tanya ke penjaga gerbang, di mana gue bisa ambil sepeda. Terus dia arahkan gue ke pintu no. 2


Gue jalan kaki lagi sekitar semenit untuk mencari pintu nomor dua. Ketemu. Pintu kecil dengan  tangga menuju basement. Gue bertanya-tanya dalam hati, "Kok basement? Kok? Kenapa di sini? Di mana gue harus cari sepedanya?" Rasanya cukup mengerikan, dan mulailah saya berkhayal, apakah di sini gue akan ditangkap? Dijebak? What will happen to me?


Gue dengar-dengar dari Google, kalau kita parkir sepeda sembarangan bisa kena denda NT$ 450 dan denda NT$ 50 per harinya. Itu mahal loh, kalau dirupiahkan sekitar Rp184.500,00


Terus gue lihat di basement ada papan penunjuk arah dalam Bahasa Inggris. Ke kiri management office, lurus pay when you exit. Baca kata PAY itu jantung gue berdegup cepat. Oh my, kenapa hari itu aku apes sekali.


Gue pilih ke kiri, masuk sebuah kantor dan langsung ngomong Bahasa Inggris. Kali ini gue nyerah praktekin Mandarin. Percuma, nggak ada yang ngerti gue ngomong apaan. Mandarin itu beneran susah.


Ternyata petugas di kantor itu nggak bisa sama sekali Bahasa Inggris. Mereka terus menyebutkan kata yang gue nggak mengerti. Jadi gue tebak-tebak aja, gue keluarin kartu pelajar, foto sepeda, dan passport. Akhirnya keluar seorang bapak gendut berseragam putih-hitam mengantarkan gue keluar ruangan.


Dia tanya, "Dongmen?"


Gue ngangguk. Terus dia nyerocos dan nunjuk arah lurus. Mungkin maksudnya gue jalan aja sendiri ke sana dan cari sepedanya. Yaudah gue nurut. Gue jalan kaki ke ujung basement.



Sampai di ujung, ternyata dia nyusul naik sepeda. Di situ ada ratusan sepeda dirantai, dan gue harus cepetan cari yang mana sepeda gue. Setelah ketemu, sepedanya difoto dulu, terus kita kembali ke management office.



Mereka meminta gue duduk dan mengisi form dalam Bahasa Mandarin. Gue nggak ngerti sama sekali. Akhirnya mereka tunjukin satu-satu.


Doi : 你的名字。 生日。 移動電話。 地址。 (Nama, ulang tahun, HP, alamat.)


Tapi gue nggak bisa menuliskan alamat dalam Bahasa Mandarin. Akhirnya gue kasih lihat aja notes di HP gue, dan bapak gendut itu yang tuliskan. Setelah selesai, gue gugup banget, takut mereka ngungkit masalah biaya penalti.


"Finish," kata si bapak gendut. Terus dia persilakan gue keluar.


HAH? Serius nih? GRATIS?! Gue girang banget dalam hati. Gue langsung bungkuk dan terima kasih ke semuanya. Terus keluar deh bersama sepeda pinjemanku.


Akhir cerita, gue cuma mau bilang, "Parah, PR banget gue ngilangin sepeda orang!!!" Untung gue diarahkan ke Din Tai Fung! Untuk ada yang bisa Bahasa Inggris! Untung HP gue nyala juga waktu itu! Kalau nggak ada HP, duh nggak tau lagi gimana caranya menjelaskan ke mereka. Buat yang punya sepeda di Taipei, hati-hati saat memilih tempat parkir!!!

Kommentarer


Category

Date

Let's connect on my social media!
  • Threads
  • Instagram
  • LinkedIn
  • YouTube
bottom of page