top of page

Sakit Jiwa, Bikin Tato Naruto

  • Gambar penulis: Caecilia Sherina
    Caecilia Sherina
  • 5 Jan 2019
  • 2 menit membaca

Diperbarui: 3 Jan

"Sakit jiwa lo?! Cancel appointment sekarang, atau ganti desain! NGGAK BOLEH BIKIN TATO ITU!" teriak teman serumah gue, Meg yang senantiasa menjaga dan membimbing gue agar survive di Bali lewat telepon.


"Tapi, Meg, gue suka gambarnya... dan udah bayar DP."


"LO GILA YA?! Aduh nggak ngerti lagi deh. Yaudah terserah kalau mau jadi perawan tua. Gue matiin teleponnya. Bye."

Gue duduk termenung di Warung Pojok, Tanah Lot dengan jantung berdegup kencang. Kali ini keputusan bikin tato gue memang sangat impulsif. Pagi-pagi karena suasana hati penuh kabut, tiba-tiba ngide cari gambar lucu. Mulai dari gambar tanaman bagus-bagus, sampai ke Naruto, Inuyasha, dan Crayon Shinchan (dan ternyata mikirin tato bikin gue seneng banget).


Yang menang saat itu adalah Naruto, dan gue langsung keliling Batu Bolong mencari tempat yang sepertinya affordable. Pilihan hari itu jatuh pada Beach Skin Art Tattoo. Gue masuk, tanya-tanya, eh.. langsung bikin appointment malam itu juga dan DP Rp300.000,00


"Kamu nggak mau tidur dulu dan pikirkan baik-baik? Bikin tato jangan buru-buru." ujar Andreas lembut, menenangkan, nggak kayak Meg. Tapi karena dasarnya gue bebal, nggak bisa dikasihtau, jadi nggak gue dengerin juga.


Jam menunjukkan pukul 6.15 sore, gue langsung cabut dari warung ke tempat tato. Gugup, tapi nggak sabar juga punya tato baru. Tiba di sana, gue disambut hangat oleh Mas Sonny dan Mas Agus. Sambil ngobrol-ngobrol, sambil pula memulai stencil.



Sekitar jam 7 sesi dimulai, nggak lama kemudian jam 8 gambar Naruto selesai. Ternyata menggunakan mesin nggak sesakit handpoke. Gue menikmati sesi ini sambil nonton peternak ayam di Amerika mencoba menetaskan ayam Cemani hitam. Absurd ya? Tapi kok gue suka?


Jam 8-9 dilanjutkan dengan gambar Sasuke. Lehernya kayak rada peyot, tapi nggak apa. Detailnya cukup mengagumkan untuk gambar seukuran 10 cm x 3 cm. Di sesi ini gue nonton film semut kuning dimakan axolotl. Oke, gue super absurd. Btw, karena gambar Sasuke banyak bagian hitamnya, si Mas Agus sampai ganti ke jarum besar dan banyak biar cepet selesai. Jadi lumayan sakit banget dan berdarah-darah juga.



Secara keseluruhan gue seneng banget, dan pengen bikin tato lagi pastinya. Berhubung gue sudah merasakan handpoke dan mesin, sepertinya gue prefer menggunakan mesin saja. Hehe.. Pakai mesin lebih cepat dan nggak sesakit handpoke, tapi setelah selesai lebih sakit pakai mesin daripada handpoke.


Pas gue pulang ke rumah si Meg langsung tutup mata dan pergi :")


Padahal gue suka banget sama Naruto, dan senang dengan hasilnya. Bayangin kalau ketemu orang baru, terus ditanya, "Sakuranya mana?" Gue udah rencana bakal nunjuk diri sendiri.


Iya, gue Sakura-nya, dihimpit Naruto dan Sasuke.

Berikut hasilnya setelah sudah kering.



Comments


Category

Date

Let's connect on my social media!
  • Threads
  • Instagram
  • LinkedIn
  • YouTube
bottom of page