top of page

Pertama Kalinya Kerja di Stasiun Televisi (Bagian 1)

  • Gambar penulis: Caecilia Sherina
    Caecilia Sherina
  • 4 Jul 2012
  • 3 menit membaca

Diperbarui: 3 Jan

Tulisan ini awalnya dipublikasikan di Blog "Ma Vie est un Film" pada 4 Juli 2012 saat saya masih berusia 18 tahun. Beberapa kata yang kurang tepat / patut telah direvisi secukupnya tanpa menghilangkan keaslian cerita dan pemikiran saya di usia tersebut.


Post kedua, gue mau cerita soal pekerjaan gue saat ini di stasiun televisi!


Setelah bercengkerama dengan UN selama 1 minggu, gue menikmati hari-hari menjadi sloth selama 1 bulan, eh lebih malah... Tapi ternyata gue tidak cocok dengan lifestyle seperti itu! Setiap hari gue bangun tidur dan tidak tahu mau mengerjakan apa. Gue sampai bosen main PlayStation dan internetan; gue juga bosen nonton DVD, dan juga bosen hang-out, plus duit cekak.


Berhubung sekolah gue memberikan tugas magang, maka gue pun melamar ke berbagai perusahaan, restoran, toko butik dan (randomly) sebuah stasiun televisi. Sayang, satu pun tak ada yang menjawab... (Kebanyakan menolak mungkin karena tinggi badan gue kurang banget dan nggak butuh anak SMA magang.)


Hingga akhirnya 1 bulan berlalu, tiba-tiba ada stasiun televisi yang menghubungi gue, menawarkan wawancara, dan hopla! Belum.. belum.. gue nggak langsung diterima. Gue harus menjalani tiga kali interview dan prosesnya lebih rumit dari yang gue bayangkan.


FIRST INTERVIEW STASIUN TELEVISI

Kantor stasiun televisi ini ternyata dekat banget dari rumah gue. Tinggal jalan kaki. Di sebuah ruangan kecil dengan meja besar dan beberapa kursi (sepertinya ruang meeting), gue duduk bersama seorang ibu HRD yang sangat ramah.


"Kamu masih SMA ya?"

"Iya, Bu."

"Mau digaji berapa?"


Waduh, pertanyaan yang sulit dijawab. Tapi di rumah, kakak gue sudah mengajarkan, kalau ditanya gaji, jawab saja, "Kalau saya mampu mengerjakan sesuai workload yang diberikan, saya berharap dibayar penuh." Meskipun waktu itu gue juga nggak tahu arti yang gue ucapkan. Jadi yang penting, gue hapalin dulu aja.


Ternyata ibu itu tersenyum mendengarnya. Negosiasi pun terjadi. Tapi sebenarnya gue dipekerjakan jadi apa? Awalnya gue melamar sebagai personal assistant, tapi melihat CV gue yang menceritakan bahwa gua suka mengedit video dan menggambar, dia bilang gue sebaiknya masuk tim produksi. Ending-endingnya sih gue disuruh tunggu panggilan lagi untuk interview dengan Kepala Produksi.


Karena gua sangat membutuhkan pengalaman magang dan aktivitas untuk mengisi waktu luang, jadi ya gua iya-iyain aja.


SECOND INTERVIEW STASIUN TELEVISI

Kali ini gue interview di kantor itu lagi dengan orang produksi, dan orang itu datangnya lamaaaaa sekali. Mungkin ada sekitar 1 jam gue menunggu dia datang dari jam janjian.


"Kamu biasa ngedit pake apa?"

"Corel Ulead Studio, tapi Premiere sama After Effects juga bisa, Pak."

"Yaudah, tunggu panggilan lagi ya. Kamu pendiem sih, nggak bisa jadi sutradara."


Gue agak tertohok, tapi juga bingung dia expect apa dari bocah SMA. Jadi ya gue jawab aja, "Haha... Saya bingung, Pak, mau bilang apa?"


Demikianlah interview kedua berlangsung super singkat. Gue pulang membawa dendam, bahwa suatu hari akan gue buktikan gue bisa jadi sutradara. Emangnya sutradara mesti banyak omong ya?


THIRD INTERVIEW STASIUN TELEVISI

Agak berbeda dari yang lainnya, kali ini gue di-interview di Starbucks Puri Indah Mall. Assiiikk berasa kece, masuk Starbucks buat interview kerja (mind you, waktu SMA, Starbucks itu terasa mewah sekali). Ayah gue mengantar naik mobil ke sana. Gue inget banget janjian jam 7 malam lewat SMS di HP Sony Ericsson bekas kakak gue. Gue datang tepat waktu, tapi teryata ibu ini masih interview orang lain, jadi gue duduk di pinggir menunggu.


"Jadi, sudah tau gajinya berapa?"

"Hah? Belum... Waktu itu kata Ibu K sih standard, Bu."

"Oh, tapi belum dikasih tau angkanya ya? Nanti kamu dapat makan siang, masuk sesuai shift ya. Ada yang mau ditanyakan?"

"Nggak ada, Bu. Saya sudah tanya banyak sekali sama ibu-bapak sebelumnya."

"Bagus kalau begitu. Tunggu konfirmasi lagi ya dari saya."


Gue lemas denger tunggu konfirmasi lagi. Tetap saja angka gaji tersebut tidak disebutkan dan ini udah interview yang ketiga, plis banget deh jangan ada interview keempat!


Akhirnya setelah malam berlalu, keesokan paginya gue ditelepon ibu yang sama bahwa gue diterima kerja dan mulai masuk tanggal 11 Juni 2012! :)


Yeay! Gue bahkan bukan magang, tapi resmi jadi karyawan!


Stasiun Televisi Anak Spacetoon

Comments


Category

Date

Let's connect on my social media!
  • Threads
  • Instagram
  • LinkedIn
  • YouTube
bottom of page